Wednesday, September 12, 2018

Mikrotik User Metting (MUM)

Assalamualaikum Wr. Wb
Hari ini, yang sepertinya hari yang agak gimana gitu buat saya *eaaaa curhat (engga deng boong) hehe. Kali ini saya ingin menyampaikan atau membagikan tentang HTB (Hierarchical Token Bucket) yang ilmunya saya dapat saat saya berkunjun ke MUM 2016 di Jakarta. Nah bagaimana materinya? yuk langsung aja kita bahas

Apa itu HTB?
Hierarchical Token Bucket (HTB) adalah sebuah aplikasi yang berfungsi untuk mengatur pembagian bandwidth, pembagian dilakukan secara hirarki yang dibagi-bagi kedalam kelas sehingga mempermudah pengaturan bandwidth.
HTB memungkinkan kita membuat queue menjadi lebih terstruktur, dengan melakukan pengelompokan-pengelompokan bertingkat. Yang banyak tidak disadari adalah, jika kita tidak mengimplementasikan HTB pada Queue (baik Simple Queue maupunQueue Tree), ternyata ada beberapa parameter yang tidak bekerja seperti yang kita inginkan.Beberapa parameter yang tidak bekerja adalah priority, dan dual limitation (CIR / MIR).
Cara paling mudah untuk melakukan queue dengan queue tree, adalah dengan menentukan parameter :
  • parent (yang harus diisi dengan outgoing-interface),
  • packet-mark (harus dibuat terlebih dahulu di ip-firewall-mangle),
  • max-limit (yang merupakan batas kecepatan maksimum), atau dikenal juga dengan MIR (Maximum Information Rate)
Fungsi Token Bucket sudah ada sejak dulu menjadi satu pada HTB. Untuk Token Bucket Parameternya itu, Token Rate diambil dari limit terbesar dalam satu rule que, bisa pake :
  • limit at : (jika limit at lebih besar daripada max limit parent)
  • atau max limit,
  • atau burst limit  (jika burst limit aktif dan kondisinta diperbolehkan untuk burst)
pada versi 6.35 kita bisa mengatur parameter ini. Dari dulu parameter Bucket size di kunci pada nilai 0.1

tb

Token bucket memiliki algoritma tersendiri untuk mengolah bandwidth di tiap salah satu rule que. Daan algoritm THB menggunakan analogi Tocken/bucket .
yang perlu Anda ingat pada HTB adalah :
  1. HTB hanya bisa berjalan, apabila rule queue client berada di bawah setidaknya 1 level parent, setiap queue client memiliki parameter limit-at dan max-limit, dan parent queue harus memiliki besaran max-limit.
  2. Jumlah seluruh limit-at client tidak boleh melebihi max-limit parent.
  3. Max-limit setiap client harus lebih kecil atau sama dengan max-limit parent.
  4. Untuk parent dengan level tertinggi, hanya membutuhkan max-limit (tidak membutuhkan parameter limit-at).
  5. Untuk semua parent, maupun sub parent, parameter priority tidak diperhitungkan. Priority hanya diperhitungkan pada child queue.
  6. Perhitungan priority baru akan dilakukan setelah semua limit-at (baik pada child queue maupun sub parent) telah terpenuhi.

No comments:

Post a Comment