Sunday, January 24, 2021

10 Soft Skill yang Perlu Dimiliki Profesional Muda ✌✌✌✌✌

Kamu pasti sudah pernah mendengar bahwa selain aspek akademik, masih banyak hal yang harus dipelajari seseorang untuk dapat menghadapi dunia kerja. Salah satu yang terpenting adalah soft skill.

Banyak yang menyatakan bahwa nilai yang tinggi tidak akan teralu berguna ketika kamu memasuki dunia kerja tanpa memiliki soft skill.

Saat ini, para generasi milenial sudah memasuki usia rata-rata menghadapi dunia kerja sebagai seorang profesional muda. Seperti yang kita ketahui, bahwa generasi milenial selalu memiliki sesuatu yang berbeda.

Mengapa berbeda? Hal ini tentunya juga dipengaruhi oleh perubahan berbagai aspek kehidupan yang diakibatkan oleh perkembangan zaman.

Melihat persaingan kerja yang semakin ketat, tentunya para milenial juga harus memiliki soft skill yang lebih agar dapat bersiang di duni kerja.

Soft skill apa saja yang penting untuk dimiliki milenial agar dapat sukses menjadi profesional muda? 



Berpikir kritis

Soft skill pertama yang harus dimiliki oleh profesional muda adalah berpikir kritis. Kamu bisa melatih soft skill yang satu ini dengan dua hal, yang pertama adalah membaca buku dan yang kedua adalah memalui debat dan diskusi.

Kedua kegiatan ini sangat membantu kamu mengembangkan soft skill berpikir kritis. Membaca dapat membantu kamu dalam mengenal lebih banyak kosa kata, membuka wawasan, dan juga memperdalam pembelajaran tentang berbagai topik.

Selain itu, kamu juga perlu sering melakukan debat dan diskusi. kamu bisa melakukannya bersama keluarga, teman, maupun rekan kerja.

Tidak perlu berdiskusi tentang hal-hal yang terlalu berat, kamu bisa sekedar membahas isu-isu hangat disekitarmu, tentang film, ataupun tentang buku yang baru saja kamu baca.


Komunikasi yang baik

Soft skill yang satu ini memang sangat penting dimiliki baik untuk profesional muda maupun untuk kehidupan bermasyarakat sehari-hari.

Cara mendapatkan soft skill ini dapat kamu mulai dari menjadi pendengar yang baik. Ketika seseorang mendengarkan orang lain bicara, kebanyakan orang akan fokus pada apa yang harus dikatakan selanjutnya, bukan pada apa yang sedang dibicarakan.

Lewat belajar untuk mulai mendengarkan dengan baik, maka kamu juga akan dapat belajar berbicara dengan baik, ketidak dua-duanya telah kamu kuasai barulah kamu akan dapat menjadi komunikator yang baik.

Cara lain untuk mengembangkan soft skill ini adalah dengan cara merekam percakapan yang kamu lakukan. Setiap kamu mendengarkannya kamu akan tahu apa yang kurang dari kemampuan berkomunikasi yang kamu miliki.


Mengakses, menganalisis, mensintesis informasi

Hari ini, menyebarkan dan mengakses sebuah berita adalah hal yang sangat mudah.

Akibatnya, semakin banyak informasi yang datang pada kita namun tidak terbukti kebenarannya. Seorang profesional mudah sudah selayaknya dapat melihat suatu informasi dengan lebih bijak.

Tidak hanya mengaksesnya kemudian menelannya bulat-bulat, tetapi juga harus menganalisis dan mensisntesis informasi tersebut agar tahu kebenarannya.

Ikut menyebarkan informasi yang tidak jelas kebenarannya akan membuat seseorang terlihat kurang profesional.


Rasa ingin tahu, kreatif, dan inovatif

Ketiga soft skill ini sangat erat berkaitan dan sangat wajib dimiliki seorang profesinal muda. Rasa ingin tahu adalah awal mula datangnya sebuah ide kreatif dan sebuah inovasi.

Selain itu, ketiga soft skill ini juga sangatlah berguna dalam hal penyelesaian masalah.

Ketika kamu menghadapi sebuah masalah dalam pekerjaan, rasa ingin tahu akan membuat kamu tidak berhenti mencari sumber permasalahan tersebut hingga berhasil mendapatkannya.

Saat kamu sudah mengetahui sumber masalahnya, kamu harus memikirnya solusi yang tepat dan efisien untuk dapat menyelesaikannya.

Kreativitas dan inovasi akan sangat membantu kamu untuk mencari solusi paling efisien untuk masalah yang sedang kamu hadapi.

Kepemimpinan

Tidak semua orang suka untuk menjadi seorang pemimpin, tapi dalam hal karier, soft skill ini harus miliki jika kamu ingin berhasil sebagai seorang profesional muda.

Kamu juga tentunya tidak berpikir bahwa akan selamanya bekerja di posisi yang sama, bukan? Setiap orang pasti menginginkan posisi yang semakin tinggi dalam kariernya, maka dari itu kamu tidak bisa menghindar untuk menjadi seorang pemimpin.

Bagaimana cara melatih soft skill kepemimpinan? Yang harus kamu lakukan adalah menjadi berani terlebih dulu, kamu harus siap untuk menjadi pemimpin kapanpun kesempatan itu datang padamu.

Jika diberikan kesempatan untuk memimpin sebuah project, terimalah tantangan tersebut, bahkan akan lebih baik jika kamu dapat merekomendasikan dirimu sendiri.

Kemampuan beradaptasi

Dunia kerja jauh lebih keras dibandingkan dunia perkuliahan? Mungkin dapat dikatakan begitu. Lalu, apa yang bisa membuatmu bertahan? Tentu saja dengan memiliki soft skill kemampuan beradaptasi yang baik. Setiap pekerjaan mungkin saja berat untuk dilakukan pada awalnya, ketika kamu belum terbiasa dan banyak hal harus kamu pelajari. Jika kamu memiliki soft skill kemampuan beradaptasi yang baik maka kamu akan dapat melewati masa sulit tersebut. Soft skill yang satu ini akan membantu kamu melewati segala dimanika di dunia kerja.


Kerja sama dan kolaborasi

Soft skill selanjutnya yang harus dimiliki oleh seorang profesional muda adalah kemampuan kerja sama dan kolaborasi.

Menjadi seseorang yang bisa diajak bekerja sama di dalam tim sangat penting untuk karier kamu. Banyak orang yang mampu bekerja sangat baik jika bekerja sendiri, tapi kesulitan ketika harus bekerja sama.

Hal seperti ini akan menyusahkan diri sendiri dan juga menghambat kerja tim, maka dari itu kamu harus mengasah soft skill yang satu ini jika ingin berhasil sebagai seorang profesional muda.

Public speaking

Public speaking merupakan soft skill yang cukup sulit bagi sebagian orang. Banyak sekali orang yang merasa tidak mampu berbicara di depan umum sehingga memilih untuk tidak melakukannya.

Namun, jika kamu ingin sukses sebagai seorang profesional muda, kamu harus berani menaklukan soft skill yang satu ini.

Pada awalnya mungkin memang terlihat menakutkan, tapi satu-satunya cara untuk dapat menguasainya adalah kamu harus melakukannya sesering mungkin hingga akhirnya kamu terbiasa melakukannya.

Manajemen waktu

Seorang profesional muda wajib memiliki soft skill manajemen waktu. Dalam dunia kerja, menjadi tepat waktu adalah hal yang sangat penting.

Datang terlambat atau menyeselaikan tugas lewat dari deadline adalah sebagian contoh bahwa kamu tidak memiliki manajemen waktu yang kurang baik.

Selain itu, hal ini juga menunjukkan bahwa kamu adalah pribadi yang kurang disiplin dan tentunya tidak profesional.

Meskipun kamu bukan orang yang suka menjadwalkan segala hal, tapi sebuah timeline dan jadwal kerja harian selalu penting untuk dipertimbangkan demi menguasai soft skill yang satu ini.

Networking

Soft skill terakhir yang harus dimiliki profesional muda tidak kalah penting dengan kesembilan soft skill sebelumnya.

Memiliki networking yang luas sangat penting dalam membangun sebuah karier. Semakin luas networking yang kamu bangun maka akan semakin banyak kesempatan dan peluang yang datang padamu.

Memperluas networking juga bukanlah hal yang sulit, kamu bisa melakukannya dimana saja dan kapan saja. Yang lebih utama lagi adalah jangan pernah melewatkan sebuah acara yang memungkinkan kamu untuk dapat memperluas networking-mu.

Itu dia 10 soft skill yang perlu dimiliki oleh semua profesional muda. Semua soft skill ini tentunya akan lebih baik jika sudah diasah sejak bangku perkuliahan atau bahkan bangku sekolah.

Kalau kamu ingin terus memperkaya dan menambah soft skill, kamu bisa ikut berbagai kelas untuk belajar langsung dari para pakar berpengalaman di Glints ExpertClass.

Di sana, kamu bisa mengikuti kelas dalam kategori Personal Development. 

Kelas-kelas tersebut akan dibawakan oleh para profesional di bidangnya masing-masing, dengan pengalaman yang tak perlu diragukan.



Sumber :
https://glints.com/

Sunday, January 10, 2021

Konfigurasi Wireless Router Dalam Beberapa Klik


Pada Mikrotik RouterOS versi 5.15 telah diperkenalkan menu baru yaitu Quick Set. Sesuai namanya Quickset ini bisa digunakan untuk melakukan konfigurasi Router secara lebih cepat. Jika biasanya dalam melakukan setting Mikrotik kita perlu mengakses banyak menu, dengan Quickset kita tidak perlu melakukan itu.

Pengaturan standard yang diperlukan untuk terkoneksi ke internet dan untuk distribusi LAN sudah tersedia pada Quickset. Menu Quickset hanya terdapat pada Routerboard yang memiliki interface wireless, baik yg bisa berfungsi sebagai AP (Lisensi Level 4) atau CPE (Lisensi Level 3), Anda bisa mengakses Quickset pada menu paling atas ketika anda remote router via winbox ataupun webfig.



Quick Set Untuk Wireless Station (CPE)
Contoh kasus, kita akan konfigurasi wireless router Mikrotik agar bisa terkoneksi ke internet melalui sebuah AP.
Konfigurasi AP yang sudah ada sebagai berikut:
  • SSID=quickset
  • Band= 5GHz-A
  • Frequency=5180MHz
  • Tanpa Wireless Security
  • IP Address 10.10.20.1/24 dengan DHCP Server aktif
Pada contoh ini menggunakan RouterBoard SXT-5HPnD dengan asumsi kondisi lapangan ideal untuk membangun wireless link. Ada beberapa parameter yang perlu kita konfigurasi pada Quickset, sama ketika kita menggunakan cara setting biasa.

Pertama, kita lakukan setting agar wireless berfungsi sebagai station (CPE).
By default ketika kita akses, Quickset memfungsikan wireless sebagai CPE dan otomatis melakukan scaning AP yang berada dalam jangkauan. Dengan begitu, kita tidak perlu mengubah mode wireless, tinggal kita koneksikan ke AP yang kita maksud. Jika pada sisi AP mengaktifkan wireless security (WPA/WPA2), maka disamping tombol Connect otomatis muncul kotak isian WPA Password.



Selanjutnya, konfigurasikan router agar bekerja pada mode routing , set sub menu Configuration Mode=Router. Jika Configuration Mode=Bridge, maka router akan berfungsi untuk Bridging network. Router akan membuat bridge untuk WLAN dan Ether1.



Langkah ketiga set WLAN address acquisition=DHCP agar Router bisa mendapatkan informasi IP Address otomatis dari AP (DHCP server).
Ada 3 pilihan pada address acquisition yaitu DHCP,PPPoE dan Static. Bisa disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Jika anda berlangganan provider yang proses koneksi menggunakan dial-up bisa gunakan pilihan ke dua yaitu PPPoE.
Anda juga bisa menggunakan pilihan ke 3 yaitu Static, dengan cara assign WAN IP Address, IP Gateway dan IP DNS Servers secara manual.

Langkah selanjutnya lakukan konfigurasi untuk distribusi ke arah jaringan lokal. Tentukan IP untuk jaringan lokal/LAN pada parameter LAN IP Address, contoh 192.168.88.1/24. Karena kita set wireless sebagai CPE, maka LAN IP address ini akan terpasang pada interface ether1.

Kita juga bisa melakukan setting agar client pada jaringan lokal mendapatkan IP secara otomatis dari Router dengan DHCP. Aktifkan DHCP server pada interface lokal (ether1) dg mencentang parameter DHCP server. Lalu, tentukan range IP yang akan dipinjamkan secara otomatis ke Client pada parameter DHCP Server Range.

Terakhir aktifkan NAT dengan mencentang parameter NAT, maka Quickset akan menambahkan rule src-nat masquerade pada /ip firewall nat.

Quick Set Untuk Wireless Akses Point (AP)
Selain digunakan untuk setting wireless station (CPE), dengan Quickset kita juga bisa lakukan setting wireless AP. Untuk mode AP terdapat beberapa sub menu untuk melakukan konfigurasi yang hampir sama pada mode=CPE sebelumnya.

Contoh kasus, kita akan membuat sebuah AP untuk melakukan distribusi akses internet melalui wireless.
Misalnya kita set AP dengan pengaturan sebagai berikut :
  • SSID=apTest
  • Band= 2GHz-B/G
  • Frequency=2412MHz
  • LAN IP Address 10.20.20.1/24, aktifkan DHCP Server
Pertama, lakukan setting untuk AP standard (Mode,SSID,Band dan Frekuensi). Bisa juga anda nanti tambahkan wireless security.



Untuk menerapkan wireless security, pilih Security dan Encryption yg akan digunakan, kemudian tentukan PreSharedKey pada kotak isian.

Jika anda ingin menerapkan fungsi AccesList, anda bisa centang parameter Use ACL di bawah informasi MAC-Address. ACL kepanjangan dari Access List, dimana ACL ini merupakan metode untuk manajemen wireless client yang terhubung ke AP kita.

Kita bisa melihat client-client yang sudah terkoneksi pada sub menu Wireless Client. Jika anda menginginkan salah satu client yg terhubung masuk ke dalam Access List (ACL), klik tombol Copy to ACL di bawah nya.

Berikutnya, kita set router agar bekerja secara Routing dengan memlih mode Router pada Configuration Mode. Pada implementasi di lapangan bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Fungsi nya sama seperti pada saat setting CPE.



Atur juga WAN dan LAN IP Address. Ada perbedaan antara mode CPE dan AP pada parameter ini. Ketika kita melakukan setting untuk mode CPE, yang dimaksud dari WAN port adalah wlan1 sedangkan LAN port adalah ether1. Pada mode AP ini kebalikan nya, WAN port = ether1 sedangkan LAN = wlan1. Sehingga untuk pengaturan di atas, IP Address:192.168.5.215/24 akan terpasang pada ether1 dan IP Address:10.20.20.1/24 terpasang pada wlan Router.

Cukup mudah dan cepat bukan.? Quickset ini sangat cocok digunakan ketika kita melakukan setting untuk RB yang hanya mempunyai 1 interface wlan dan 1 ethernet. Contoh : SXT series, Groove series, Metal series,dsb.

Hanya dengan mengakses satu menu Quickset, setting standart wireless Router sudah bisa dilakukan.



Sumber 
http://www.mikrotik.co.id/